Desa
Gebugan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang
yang terletak ± 1 km dari pusat Kecamatan
Bergas. Desa ini terdiri dari 4
Dusun yaitu Krajan, Tegal Melik, Bengkle dan Lempuyangan.
Batas
Wilayah
Berbatasan
dengan Wilayah Kabupaten / Kecamatan
Kecamatan :
Bergas (140)
Batas Sebelah
Barat : Kecamatan Bandungan,
Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Kendal
Batas Sebelah
Timur : Kecamatan Pringapus
Batas Sebelah
Utara : Kecamatan Ungaran Barat
Kecamatan Ungaran Timur
Batas Sebelah
Selatan : Kecamatan Bawen
Kecamatan Bandungan
Sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan pendidikan anak, orang tua tidak hanya dituntut untuk
memasukkan anak-anak mereka ke sekolah formal, melainkan perlu adanya
pendidikan informal dari keluarga untuk menunjang prestasi siswa di sekolah.
Masyarakat Gebugan mayoritas berprofesi sebagai buruh swasta dan buruh tani
dengan jam kerja yang padat dan tak menentu. Hal ini membuat orang tua tidak
memiliki waktu untuk mendampingi anak belajar di rumah. Padahal anak usia
sekolah, terutama sekolah dasar sangat membutuhkan pendampingan orang tua
mereka saat belajar di rumah. Hal ini karena anak usia sekolah dasar masih
memerlukan bimbingan tentang bagaimana cara belajar yang baik. Himbauan kepada
orang tua untuk mendampingi anak belajar di rumah bukanlah hal baru dalam dunia
pendidikan anak. Namun
orang tua selalu dihadapkan dengan persoalan klasik. Orang tua tidak memiliki
kesempatan yang cukup untuk mendampingi anak-anak mereka belajar. Banyak orang
tua yang membiarkan aktivitas anaknya di rumah, mereka beranggapan bahwa
kewajiban mereka telah selesai ketika mereka telah menyekolahkan anaknya di
sekolah formal. Minimnya pengawasan dari orang tua membuat anak usia sekolah
dasar banyak yang tidak belajar di rumah. Anak-anak lebih suka duduk
berlama-lama di depan TV menyaksikan siaran kesukaan mereka ataupun keasyikan
bermain gadget. Anak-anak usia
sekolah dasar yang kurang mendapat bimbingan untuk belajar di rumah akan kalah
bersaing dengan anak-anak lainnya dalam hal prestasi belajar di sekolah.
Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, selain kurangnya pendampingan
belajar pada anak, anak-anak Desa Gebugan belum begitu mengenal dengan teknologi
terutama gadget dan komputer.
Sehingga seringkali belajar mereka terganggu karena permasalahan tersebut.
Menurut
Kepala Desa, kondisi para pemuda di Desa Gebugan kurang aktif, hal ini
dikarenakan belum berjalannya Karang Taruna tersebut dengan baik, ditambah
jumlah pemuda di Gebugan yang tidak terlalu banyak.
Peran
PKK sangat penting dalam mencapai tingginya tingkat kesehatan dan kesejahteraan
keluarga. Ibu-ibu PKK masih tergolong pasif dengan kegiatan PKK. Hal ini
dibuktikan dengan intensnya kegiatan PKK yang dilaksanakan namun hanya arisan
dan mengobrol dalam artian belum ada
program kerja yang terstruktur. Hal ini yang menyebabkan kegiatan rutin ibu-ibu
PKK masih monoton dan belum bersifat produktif. Maka dari itu, perlu adanya
sebuah pelatihan produk bagi ibu-ibu PKK, sehingga nantinya ibu-ibu PKK bisa
lebih inovatif.
Warga
masyarakat memang menjadi subjek sekaligus objek bagi terlaksananya pembangunan
desa. Namun, semua itu tidak terlepas dari kondisi lingkungan sebagai tempat tinggal mereka.
Tersedianya infrastruktur yang memadai sangat diperlukan masyarakat. Selain itu
kesadaran dan kebiasaan untuk menjaganya adalah hal yang utama. Tidak lain
dengan lingkungan, sebagai pemilik, pewaris, bahkan ahli warisnya kelak,
masyarakat berkewajiban bersama-sama melestarikan lingkungan yang ada. Kondisi
kebersihan dan kesehatan di Gebugan sudah cukup baik. Hal ini didukung dengan
adanya aktivitas pengumpulan sampah terpisah dari setiap rumah. Namun tidak
hanya soal pengelolaan sampah saja yang harus diperhatikan, masalah kesehatan
lain juga patut menjadi perhatian. Salah satunnya gerakan masyarakat hidup
sehat dan entrepreneur. Perlu adanya
sosialiasai dan pengenalan kepada warga menangani bagaimana hidup sehat bagi
masatyarakat dan inovatif.